Sabtu, 21 September 2013

CONTOH MAKALAH SKOLIOSIS

MAKALAH KDK II
SKOLIOSIS


DISUSUN OLEH :
1.     Adrina Dea Pramudita
2.     Ajirnii Qalibun
3.     Amelia Imara
4.     Ana Nur Sarfina
5.     Ana Purnama
6.     Andini Oktovani Saputri

      TINGKAT 1 NON REGULER 2

POLTEKKES KEMENTRIAN KESEHATAN TANJUNG KARANG
 PRODI DIII KEBIDANAN TANJUNG KARANG
TAHUN AJARAN 2012/2013





BAB I

PENDAHULUAN

 1.1 Latar Belakang
Skoliosis berasal dari kata Yunani yang berarti lengkungan, mengandung arti kondisi patologik.Vertebra servikal,torakal, dan lumbal membentuk kolumnavertikal dengan pusat vertebra berada pada garis tengah. Skoliosis adalah deformitas tulang belakang yang menggambarkan deviasi vertebra kearah lateral dan rotasional.Bentuk skoliosis yang paling sering dijumpai adalah deformitas tripanal dengan komponen lateral,anterior posterior dan rotasional.Skoliosis dapat dibagi atas dua yaitu skoliosis struktural dan non structural (postural). Pada skoliosis postural, deformitas bersifat sekunder atau sebagai kompensasi terhadap beberapa keadaan diluar tulang belakang, misalnya dengan kaki yang pendek, atau kemiringan pelvis akibat kontraktur pinggul, bila pasien duduk atau dalam keadaan fleksi maka kurva tersebut menghilang.
Pada skoliosis structural terdapat deformitas yang tidak dapat diperbaiki pada segmen tulang belakang yangterkena. Komponen penting dari deformitas itu adalah rotasi vertebra; processuss pinosus memutar kearah konkavitas kurva.Skoliosis structural dapat dibagi menjadi tiga kategori utama : kongenital,neuromuskular, dan skoliosisidiopatik. Sekitar 80% skoliosis adalah idiopatik,Skoliosis idiopatik dengan kurva lebih dari 10 derajat dilaporkan dengan prevalensi 0,5-3 per 100 anak dan remaja. Prevalensi dilaporkan pada kurva lebih dari 30 derajatyaitu 1,5-3 per 1000 penduduk. Insiden yang terjadi pada skoliosis idiopatik infantil bervariasi, namun dilaporkan paling banyak dijumpai di Eropa daripada AmerikaUtara, dan lebih banyak laki-laki dari pada perempuan.
                                                       






12.Tujuan
Adapun tujuan penyusunan :

a. Menjelaskan tentang skoliosis 
b.Menambah pengetahuan dan wawasan bagi penyusun makalah pada khususnya dan      pembaca pada umumnya
c.Meningkatkan keingintahuan tentang ilmu-ilmu yang bersangkutan
d.Memenuhi salah satu tugas mata kuliah Sistem Muskuloskeletal II

1.2 Pembatasan Masalah
Dalam makalah ini penulis akan membahas khusus mengenai skoliosis.




















BAB II
PEMBAHASAN

A.    DEFINISI

a.       Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang).
b.      Skolisis merupakan penyakit tulang belakang yang menjadi bengkok ke samping kiri atau kanan sehingga wujudnya merupakan bengkok benjolan yang dapat dilihat dengan jelas dari arah belakang.Penyakit ini juga sulit untuk dikenali kecuali setelah penderita meningkat menjadi dewasa
(Mion,Rosmawati, 2007).
c.       Skoliosis adalah suatu kelainan bentuk pada tulang belakang dimana terjadi pembengkokan tulang belakang ke arah samping kiri atau kanan. Kelainan skoliosis ini sepintas terlihat sangat sederhana.
d.      Skoliosis adalah melengkungnya vertebrae torakalis ke lateral, disertai rotasi vertebral.













B.     ETIOLOGI
Skoliosis dibagi dalam dua jenis yaitu non struktural dan structural.

1.                  Skoliosis non struktural disebabkan oleh :

a.                   Tabiat yang tidak baik seperti membawa tas yang berat pada sebelah bahu saja   (menyebabkan sebelah bahu menjadi tinggi), postur badan yang tidak  bagus (seperti selalu membongkok atau badan tidak seimbang).
b.                  Kaki tidak sama panjang.
c.                   Kesakitan, contohnya disebabkan masalah sakit yang dirasakan di belakangdan sisi luar paha, betis dan kaki akibat kemerosotan atau kerusakan cakera di antara tulang vertebra dan menekan saraf.

2.      Skoliosis struktural disebabkan oleh pertumbuhan tulang belakang yang tidak normal. Ciri - ciri fisiknya adalah sebagai berikut :
a.       Bahu tidak sama tinggi.
b.      Garis pinggang tidak sama tinggi.
c.       Badan belakang menjadi bongkok sebelah.
d.      Payudara besar sebelah.
e.       Sebelah pinggul lebih tinggi.
f.       Badan kiri dan kanan menjadi tidak simetri. Terdapat 3 penyebab umum dari skoliosis:
1. Kongenital (bawaan), biasanya berhubungan dengan suatu kelainan dalam pembentukan tulang belakang atau tulang rusuk yang menyatu
2. Neuromuskuler, pengendalian otot yang buruk atau kelemahan otot ataukelumpuhan akibat penyakit berikut :Cerebral palsy,
3.Distrofi otot, Polio, Osteoporosis juvenile3. Idiopatik, penyebabnya tidak diketahui.


C.    MANIFESTASI  KLINIS
Gejala yang ditimbulkan berupa:
1. Tulang belakang melengkung secara abnormal ke arah samping
2. Bahu dan atau pinggul kiri dan kanan tidak sama tingginya
3. Nyeri punggung
4. Kelelahan pada tulang belakang setelah duduk atau berdiri lama
5. Skoliosis yang berat (dengan kelengkungan yang lebih besar dari 60 ) bisa menyebabkan gangguan pernafasan.


D.   KLASIFIKASI
Skoliosis dibagi dalam dua jenis yaitu struktural dan bukan struktural.
1.      Skoliosis strukturalSkoliosis tipe ini bersifat irreversibel ( tidak dapat di perbaiki ) dan dengan rotasi dari tulang punggung. Komponen penting dari deformitas itu adalah rotasi vertebra, processus spinosus memutar kearah konkavitas kurva.     Tiga bentuk skosiliosis struktural yaitu :
a. Skosiliosis Idiopatik. adalah bentuk yang paling umum terjadi dan diklasifikasikan menjadi 3:
 1) Infantile : dari lahir-3 tahun.
 2) Anak-anak : 3 tahun ± 10 tahun
 3) Remaja : Muncul setelah usia 10 tahun ( usia yangpaling umum )
b.  Skoliosis Kongenital adalah skoliosis yang menyebabkan malformasi satu atau lebih badan vertebra.
c. Skoliosis Neuromuskuler, anak yang menderita penyakit neuromuskuler (seperti paralisis otak, spina bifida, atau distrofi muskuler) yang secara langsung menyebabkan deformitas.
d. Skoliosis nonstruktural ( Postural ) Skoliosis tipe ini bersifat reversibel (dapat dikembalikan ke bentuk semula),dan tanpa perputaran (rotasi) dari tulang punggung..Pada skoliosis postural,deformitas bersifat sekunder atau sebagai kompensasi terhadap beberapa keadaan diluar tulang belakang, misalnya dengan kaki yang pendek, atau kemiringan pelvis akibat kontraktur pinggul, bila pasien duduk atau dalam keadaan fleksi maka kurva tersebut menghilang.

Ada tiga tipe-tipe utama lain dari scoliosis :

a.       Functional: Pada tipe scoliosis ini, spine adalah normal, namun suatu lekukan abnormal berkembang karena suatu persoalan ditempat  lain di dalam tubuh. Ini dapat disebabkan oleh satu kaki adalah lebih pendek daripada yang lainnya atau oleh kekejangan-kekejangan di punggung.
b.      Neuromuscular: Pada tipe scoliosis ini, ada suatu persoalan ketika tulang-tulang dari spine terbentuk. Baik tulang-tulang dari spine gagal untuk membentuk sepenuhnya, atau mereka gagal untuk berpisah satu darilainnya.
c.       Degenerative: Tidak seperti bentuk-bentuk lain dari scoliosis yang ditemukan pada anak-anak dan remaja-remaja, degenerative scoliosis terjadi pada dewasa-dewasa yang lebih tua.
d.      Lain-Lain: Ada penyebab-penyebab potensial lain dari scoliosis, termasuk tumor-tumor spine seperti osteoid osteoma. Ini adalah tumor jinak yang dapat terjadi pada spine dan menyebabkan nyeri/sakit.Nyeri menyebabkan orang-orang untuk bersandar pada sisi yang berlawanan untuk mengurangi jumlah dari tekanan yang diterapkan pada tumor.Ini dapat menjurus pada suatu kelainan bentuk spine.

E.     KOMPLIKASI

Walaupun skoliosis tidak mendatangkan rasa sakit, penderita perlu dirawat seawal mungkin. Tanpa perawatan, tulang belakang menjadi semakin bengkok dan menimbulkan berbagai komplikasi seperti :
1.         Kerusakan paru-paru dan jantung.Ini boleh berlaku jika tulang belakang membengkok melebihi 60 derajat. Tulang rusuk akan menekan paru-paru dan jantung, menyebabkan penderita sukar  bernafas dan cepat capai. Justru, jantung juga akan mengalami kesukaran memompa darah. Dalam keadaan ini, penderita lebih mudah mengalami penyakit paru-paru dan pneumonia
2.      Sakit tulang belakang.Semua penderita, baik dewasa atau kanak-kanak, berisiko tinggi mengalami masalah sakit tulang belakang kronik. Jika tidak dirawat, penderita mungkin akan mengidap masalah sakit sendi. Tulang belakang juga mengalami lebih banyak masalah apabila penderita berumur 50 atau 60 tahun.

F. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK 
Pada pemeriksaan fisik penderita biasanya diminta untuk membungkuk kedepan sehingga pemeriksa dapat menentukan kelengkungan yang terjadi.Pemeriksaan neurologis (saraf) dilakukan untuk menilai kekuatan, sensasi ataurefleks.
1.      Skoliometer adalah sebuah alat untuk mengukur sudut kurvaturai.
2.      Rontgen tulang belakangFoto polos : Harus diambil dengan posterior dan lateral penuh terhadaptulang belakang dan krista iliaka dengan posisi tegak, untuk menilaiderajat kurva dengan metode Cobb dan menilai maturitas skeletal denganmetode Risser.
Derajat Risser adalah sebagai berikut :
Grade 0 : tidak ada ossifikasi,
grade 1 : penulangan mencapai 25%,
grade 2 : penulangan mencapai 26-50%,
grade 3 : penulangan mencapai 51-75%,
grade 4 : penulangan mencapai 76%
grade 5 : menunjukkan fusi tulang yang komplit.
3.      MRI ( jika di temukan kelainan saraf atau kelainan pada rontgen )










BAB IV
K ESIMPULAN

               

             Skoliosis adalah kelengkungan tulang belakang yang abnormal ke arah samping, yang dapat terjadi pada segmen servikal (leher), torakal (dada) maupun lumbal (pinggang). Penyebab umum dari skoliosis meliputi kongenital,neuromuskuler dan idiopatik, Skoliosis dibagi menjadi dua yaitu skoliosis structural dan non struktural. Gejala dari skoliosis berupa kelengkungan abnormal ke arah samping, bahu dan pinggul tidak sama tinggi, nyeri punggung, kelelahan pada tulang belakang, dan gangguan pernafasan.
            Komplikasi yang dapat terjadi pada skoliosis ialah kerusakan paru-paru dan jantung dan sakit tulang belakang. Untuk pemeriksaan penunjang yang biasa dilakukan yaitu Rontgen tulang belakang, Skoliometer terapi yang dapat di pilih, dikenal sebagai ´ The Three O's ´ adalah observasi, orthosis, operasi, prioritas .

















DAFTAR PUSTAKA


Brunner dan Suddarth. 2002. Keperawatan Medikal Bedah. Edisi 3. EGC: Jakarta.
Doenges, Marilyn E. 1999.Rencana Asuhan Keperawatan. Edisi 3. EGC : Jakarta. 
Nasrul, Effendi. 1995. Pengantar Proses Keperawatan. EGC: Jakarta.
Corwn, Elisabeth. 2009. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC
Guyton, Arthur C. 2007. Buku Ajar Fisiologi Kedokteran. Jakarta : EGC
Kozier. 2004.Fundamental of Nursing. Jakarta : EGC
Price,Wilson. 1995. Patofisiologi.Jakarta : EGC
Sjamsuhidayat. 1997.Buku Ajar Ilmu Bedah. Jakarta : EGC
Scribd.com/doc/44564724/MAKALAH-SKOLIOSIS


1 komentar:

Unknown mengatakan...

makasih infonya

Posting Komentar

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info